1.
PENDAHULUAN TEORITIKA ETIKA BISNIS
A.Pengertian Etika
A.Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” = Adat Istiadat
Etika merupakan nilai-nilai, tata cara, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain yang terwujud dalam pola perilaku dan dilakukan berulang dalam waktu yang lama. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Etika merupakan nilai-nilai, tata cara, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain yang terwujud dalam pola perilaku dan dilakukan berulang dalam waktu yang lama. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
- Norma Umum
Norma Umum bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.
Norma Umum bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.
- Teori
Etika Dentologi
Dentologi berasal dari bahasa Yunani deon, yang berarti kewajiban. Karena
itu, etika dentologi menekankan kewajiban manusia untuk bersikap secara baik.
Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik dar tindakkan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri
sebagai baik pada dirinya sendiri. Dengan kata lain tindakan itu bernilai moral
karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus
dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
- Etika
Telelogi
Etika Telelogi mengukur baik buruknya
suatu tindakan berdasarkan tujuan yang dicapai dengantindakan itu, atau
berdasrkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan dinilai
baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau kalau akibat yang
ditimbulkannya baik dan berguna.
B. Bisnis Sebuah Profesi Etis
- Etika Terapan
Etika sebagai Refleksi adalah pemikiran moral. Etika sbg
refleksi krisis rasional meneropongi dan merefleksi kehidupan manusia dg
mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yg ada di satu pihak dan situasi
khusus dari bidang kehidupan dan kegiatan khusus yg dilakukan setiap orang atau
kelompok orang dlm suatu masyarakat. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir
tentang apa yang dilakukan dari khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan.
Secara
umum Etika dibagi menjadi :
a.
Etika Umum Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral,
kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bgmn manusia
mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan
semacamnya.
b.
Etika Khusus Etika Khusus adalah
penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan
yg khusus.
- Etika Profesi
Profesi dapat dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam.
Dengan demikian orang professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan
purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilang yang tinggi serta mempunyai komotmen pribadi yang mendalam atas
pekerjaan itu. Pekerjaannya membentuk identitas dan kematangan dirinya, dank
arena itu dirinya berkembang bersama dengan perkembangan dan kemajuan
pekerjaannya itu.
- Menuju Bisnis sebagai Profesi Luhur
Sesungguhnya bisnis bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis
dianggap sebagai pekerjaan kotor, kedati kata profesi, profesional dan
profesionalisme sering begitu diobral dalam kaitan dengan kegiatan bisnis.
Namun dipihak lain tidak dapat disangkal bahwa ada banyak orang bisnis dan juga
perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai
sebuah profesi. Mereka tidak hanya mempunyai keahlian dan ketrampilan yang
tinggi tapi punya komitmen moral yang mendalam. Karena itu, bukan tidak mungkin
bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah profesi dalam pengertian sebenar-benarnya
bahkan menjadi sebuah profesi luhur.
2.
BISNIS DAN ETIKA
- Mitos Bisnis Amoral
Ungkapan lain dari etika bisnis menurut De George disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Ungkapan atau mitos ini menggambarkan dengan jelas anggapan atau keyakinan orang bisnis, sejauh mereka menerima mitos seperti itu, tentang dirinya, kegiatannya, dan lingkungan kerjanya.
Bagi orang bisnis yang menginginkan agar bisnisnya bertahan lama dan sukses tidak hanya dari segi material tapi dalam arti seluas-luasnya, mitos tersebut sulit dipertahankan.
Berikut adalah sebagai pengibaratan bahwa mitos amoral sama sekali tidak benar:
Ungkapan lain dari etika bisnis menurut De George disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Ungkapan atau mitos ini menggambarkan dengan jelas anggapan atau keyakinan orang bisnis, sejauh mereka menerima mitos seperti itu, tentang dirinya, kegiatannya, dan lingkungan kerjanya.
Bagi orang bisnis yang menginginkan agar bisnisnya bertahan lama dan sukses tidak hanya dari segi material tapi dalam arti seluas-luasnya, mitos tersebut sulit dipertahankan.
Berikut adalah sebagai pengibaratan bahwa mitos amoral sama sekali tidak benar:
1.
Bisnis memang sering diibaratkan
sebagai judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam judi atau permainan penuh
persaingan yang ketat
2.
tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai
sebuah permainan (judi), dunia bisnis mempunyai aturan main sendiri yang
berbeda sama sekali dari aturan yang berlaku dalam kehidupan sosial pada umumnya.
3.
Harus dibedakan antara legalitas dan
moralitas
4.
Etika harus dibedakan dari ilmu
empiris. Dalam ilmu empiris, suatu gejala atau fakta yang berulang terus dan
terjadi diman-mana menjadi alasan yang sah bagi setiap manusia untuk menarik
sebuah teori atau hukum ilmiah yang sah dan berlaku universal.
5.
Pemberitaan, surat pembaca, dan
berbagai aksi protesyang terjadi dimana-mana untuk mengancam berbagai
pelanggaran dalam kegiatan bisnis, atau mengecam berbagai kegiatan bisnis yang
tidak baik, menunjukan bahwa masih banyak orang dan kelompok masyarakat
menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan
norma-norma moral.
- Keutamaan
Etika bisnis
1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya. Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik.
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis.
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis
1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya. Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik.
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis.
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis
-
Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis, yaitu:
Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis, yaitu:
1.
Etika bisnis sebagai etika profesi
membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek
bisnis yang baik dan etis.
2.
Untuk menyadarkan masyarakat
khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat luas pemilik aset umum
semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh
dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga.
3.
Etika bisbis juga berbicara mengenai
sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktik bisnis.
Dari ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan
erat satu dengan yang lainnya, dan bersama-sama menentukan baik tidaknya, etis
tidaknya praktek bisnis. Atas dari dasar ketiga sasaran dan lingkup di atas
akan di bahas terpisah satu sama lain. Namun ketiganya jelas mendapatkan
perhatian, menjiwai dan mewarnai seluruh uraian di atas. Maka terlihat dengan
jelas bahwa ketiganya mendapatkan porsi dan penekanan tersendiri kendati belum
tentu secara proposional
- Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran
a.Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
b.Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
c.Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
b.Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
c.Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan
dapat dipertanggung jawabkan.
- Prinsip
utama etika bisnis
1. Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan
kesadarannya sendiri.
2. Kejujuran
Kejujuran dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian, kejujuran
dalam penawaran barang dan jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding, kejujuran dalam
hubungan kerja intern.
3. Keadilan
Memperlakukan setiap orang sesuai dengan haknya
masing-masing, baik dalam relasi eksternal
maupun internal perusahaan.
1. Saling menguntungkan
Bisnis dijalankan sedemikian rupa agar semua pihak menikmati
keuntungan.
5. Integritas moral
Tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis.
- Etos kerja
Etos Kerja sebenarnya istilah populer untuk “selera bekerja”
yang terdiri dari :
- Semangat (spirit)
- Self esteem (harga diri)
- Trust (keyakinan)
Beberapa prinsip etos kerja :
• Kerja adalah Rahmat
• Kerja adalah Amanah
• Kerja adalah Panggilan
• Kerja adalah Aktualisasi
• Kerja adalah Ibadah
• Kerja adalah Seni
• Kerja adalah Kehormatan
• Kerja adalah Pelayanan
- Realisasi Moral Bisnis
Etika merupakan ilmu tentang norma-norma, nilai-nilai dan ajaran
moral, sedangkan moral adalah rumusan sistematik terhadap anggapan-anggapan
tentang apa yang bernilai serta kewajiban-kewajiban manusia. Untuk menjadi
masyarakat abad ke-21, ada dua agenda yang harus kita lakukan. Pertama, mencari
strategi penyebaran tindakan etis agar etika bisnis menjadi konsensus nasional.
Kedua, merekayasa budaya etika bisnis Indonesia, yang mencakup kepentingan
pengusaha, konsumen, pengguna jasa, pekerja, dan lingkungan demi masa depan
yang cerah.
- Pendekatan-pendekatan Stockholder
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan terutama
yang akan atau telah "go public" haruslah menjaga pemberian informasi
yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para investor atau calon investornya.
Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan untuk mengambil keputusan yang
keliru. Dalam hal ini perlu mendapat perhatian yang serius karena dewasa ini di
Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal.
3. ETIKA
UTILITARIANISME DALAM BISNIS
suatu kebijaksanaan atau tindakan itu baik dan tepat secara
moral jika dan hanya jika kebijaksanaan atau tindakan tersebut mendatangkan
manfaat atau keuntungan untuk orang banyak. Etika ini memiliki 3 kriteria
antara lain manfaat, manfaat terbesar, dan bagi sebanyak mungkin orang.
- Kriteria dan Prinsip Etika
Utilitarianisme
a. Manfaat
b. Manfaat terbesar
c. Manfaat terbesar bagi orang sebanyak mungkin
a. Manfaat
b. Manfaat terbesar
c. Manfaat terbesar bagi orang sebanyak mungkin
- Nilai Positif Etika Utilitarianisme
a. Rasionalitas
b. Sangat menghargai kebebasan pelaku moral
c. Universalitas
a. Rasionalitas
b. Sangat menghargai kebebasan pelaku moral
c. Universalitas
-Utilitarianisme Sebagai Proses dan standar Penilaian.
a. Etika Utilitarianisme
digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk
bertindak.
b. Etika Utikitarianisme digunakan sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
b. Etika Utikitarianisme digunakan sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
- Analisa keuntungan dan kerugian
a. Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan.
b. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang.
c. Analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang.
a. Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan.
b. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang.
c. Analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang.
- Kelemahan Etika Utilitarianisme
a. Manfaat
merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
.b.Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
c. Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
d. Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
e. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentanga, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas diantara ketiganya
f. Etika Utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.
.b.Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
c. Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
d. Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
e. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentanga, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas diantara ketiganya
f. Etika Utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar